Kamis, 20 Maret 2014

Asep Mulyana, Tukang Cuci Mobil Buktikan Bisa Masuk Polisi Gratis


Pasangan suami istri Mamad (70) – Aisyah (50) nampak terharu ketika suatu sore disalami anaknya, Asep Mulyana, yang pulang dinas sebagai polisi. Sesaat kemudian, Amad benar-benar tak kuasa membendung air matanya, ketika di­tanya bagaimana pe­rasaannya setelah anak­nya, Asep Mulyana, berhasil menjadi seorang polisi.
“Saya nggak mengira. Pokoknya bersyukur banget. Kondisi orang tuanya begini kok dia bisa jadi polisi,” ujar Amad seraya mengusap air mata ketika ditemui, Ya, Asep Mulyana, anak kedua dari empat bersaudara kini benar-benar jadi kebanggaan keluarga. Bagaimana tidak? Lulusan dari Jurusan Otomotif Sekolah Menengah Kejuran (SMK) YPC Cintawana Tasikmalaya tahun 2013 itu, kini berhasil menjadi anggota polisi. Hebatnya, ia menjadi polisi tanpa mengeluarkan uang sepersen pun.
“Saya bisa buktikan, bahwa menjadi anggota Polri tidak harus bayar. Tidak seperti kata orang yang harus bayar puluhan juta bahkan ratusan juta,” ujar Asep yang kini bertugas di Satuan Dalmas Polres Tasikmalaya itu.
Putra dari Kampung Rancamaya, Cikunten, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya ini menceritakan, pada awalnya sempat minder untuk daftar sebagai anggota polisi. Bukan lantaran khawatir kerasnya latihan fisik selama pendidikan, tapi karena tak punya uang. Karena itu, orang tuanya dan beberapa tetangga sempat melarang.
“Ada teman dan tetangga tanya, saya punya uang berapa? Saya jawab tidak punya. Kebanyakan mereka pesimis saya bisa jadi polisi. Apalagi saya berangkat dari keluarga tidak punya. Tapi saya tetap percaya diri, nawaitu lillahi ta’ala,” ujarnya.
Bermodal tabungan uang kerja mencuci mobil sepulang sekolah, Asep melengkapi persyaratan administrasi seperti foto copy. “Alham­dulillah, akhirnya bisa lolos pe­nyaringan di tingkat Polres Tasikmalaya dan bersama 120 pendaftar lainnya dikirim ke Polda Jabar,” ujar Asep yang bertubuh jangkung itu.
Selanjutnya Asep mengikuti seluruh tahapan tes seleksi di Bandung yang terkadang tempatnya berbeda, antara lain di Brimob Polda Jabar, Bid Dokkes Polda Jabar, Gor Padjajaran, dan Polda Jawa Barat. Di sela-sela libur tes seleksi, Asep juga tetap bekerja mencuci mobil.
Lantas bagaimana kiatnya bisa berhasil? Ia menuturkan, bahwa menyadari kondisi orang tuanya, Asep mengaku harus prihatin baik sebelum maupun selama mengikuti tes. Sebelum tes mi­salnya, ia rajin puasa dan shalat tahajud. Demikian pula ketika pelaksanaan tes., selagi bukan tes fisik, Asep tetap berpuasa. “Saya ikuti juga pesan-pesan orang tua untuk mengaji malam hari.,” katanya.
Akhirnya dari 120 pendaftar dari Polres Tasikmalaya, hanya 11 orang yang lulus termasuk Asep. Setelah itu, Asep mengikuti pendidikan selama tujuh bulan di SPM Mandalawangi, Banten. Selesai pendidikan dan penghadapan di Polda Jabar, akhir Januari 2013 lalu Bripda Asep Mulyana ditugaskan di Polres Tasikmalaya.
Asep berpesan kepada adik-adik kelasnya yang ingin jadi polisi. “Kalau punya keinginan atau cita-cita, jangan ragu-ragu. Uang bukan segala­nya bagi seorang yang berilmu. “Ilmu itu awalnya dari sekolah. Makanya jangan malas kalau sekolah, orang tua cari uang tidak gampang. Kalau memang punya keahlian, tunjukan bisa sukses,” tuturnya.
Ke depan, Asep memendam keinginan untuk mengangkat derajat orang tua dan keluarganya. Hal itu akan ditunjukkannya dengan menjadi polisi yang baik. Polisi yang bermanfaat bagi masyarakat. Menjadi contoh yang baik bagi lingkungannya. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Random Post